Integritas Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Oleh
- Indonesia sebagai negara yang multikulturalisme
Multikulturalisme adalah sebuah konsepi
atau pandangan yang menunjukan suatu keberagaman budaya yang hidup dalam
masyarakat. J.
S Furnival Masyarakat
multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih komunitas
(kelompok) yang secara kultural dan ekonomi terfragmentasi dan memiliki
struktur kelembagaan yang berbeda satu sama lain. Berdasarkan latar belakang
Negara Indonesia yang masyarakatnya terdiri dari keberagaman budaya, ras, suku,
dan bahkan agama, maka dengan kata lain Indonesia merupakan negara yang
multicultural. Dengan adanya keberagaman dalam kehidupan masyarakat Indonesia
ini tentu menjadi sebuah anugrah sekaligus ancaman bagi Integritas Negara.
Anugerah bagi negara Indonesia sebagai negara multikultur adalah :
- Kekayaan bahasa daerah, kekayaan suku bangsa yang hidup di dalam 17 ribu-an kepulauan nusantara, kekayaan adat dan budaya
- Keberagaman budaya yang hidup dalam masyarakat yang multicultural dapat menumbuhkan rasa keterbukaan dalam menjalin hubungan social dalam masyarakat
- Menjadi sebuah media untuk melatih rasa toleransi dan menghargai perbedaan
- Ikatan emosional dan kebanggaan terhadap kekayaan budaya yang hidup dalam masyarakat
Selain menjadi sebuah anugerah keberagaman yang ada dalam negara yang multikultur juga menjadi sebuah tantangan yang dapat menjadi sebuah ancaman yang serius terhadap Integrasi negara. Hal ini disebabkan oleh perbedaan yang terdapat dalma keberagaman tersebut yang seandainya perbedaan tersebut di mobilisasi oleh kelompok atau golongan tertentu yang menginginkan dan mengharapkan kehancuran negara maka keberagaman ini dapat dijadikan sebagai senjata untuk memecah belah integritas negara dengan cara politik adudomba (defide et imfera). Adapun tantangan-tantangan lain yang dapat dialami oleh negara multikultur adalah sebagai berikut:
Sikap fanatisme, sikap fanatisme disini adalah sikap solidaritas dan kecintaan yang berlebih terhadap budaya, suku bangsa, budaya dan agama tidak menginginkan adanya perbedaan dan menganggap perbedaan itu sebagai suatu kesalahan.
Sikap primordialisme, Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman budaya, agama, dan bahasa daerah. Ini memungkinkan terjadinya sikap primordialisme yang dimana sikap ini adalah sikap kedaerahan yang sangat kuat dan berlebihan sehingga menganggap bahwa daerahnya lebih baik daripada daerah yang lain.
Sikap etnosentrisme, sikap kecintaan terhadap suatu budaya sehingga dapat meremehkan dan menganggap bahwa kebudayaan lain yang berbeda lebih rendah daripada budayanya. Rentan konflik, dengan adanya keanekaragaman dalam suatu negara yang multikultur konflik merupakan hal yang biasa dan bisa terjadi kapan saja hal ini karena perbedaan yang ada dalam keanekaraman dapat menjadi pemicu terjadinya konfik jika karena adanya sikap-sikap yang tidak toleransi, terutama masalah agama yang sangat sensitive dan dapat memicu terjadinya konflik jika ada permasalahan yang dapat menyinggung agama.
2.
Menjaga Integritas Nasional dalam bingkai ke-Bhinekaan
Sebagaimana dijelaskan
diatas bahwa Negara Indonesia adalah merupakan Negara yang Multikultur, yaitu negara
yang memiliki keragaman, suku, ras, agama, dan budaya. Sehingga Indonesia
memiliki kerentanan terhadap terjadinya konflik horizontal yang terjadi
dimasyarakat yang disebabkan oleh keanekaragaman tersebut. dengan latar
belakang masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai suku bangsa, budaya,
daerah dan bahkan agama yang berbeda ini menjadi sebuah tantangan untuk seluruh
rakyat Indonesia untuk bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia ini sehingga keutuhan Negara tetap kokoh terjaga
diatas perbedaan dan keanekaraman.
Dalam proses persiapan
kemerdekaan Republik Indonesia, para pendiri bangsa ini menyadari latar
belakang Negara Republik Indonesia yang beragam atau multikultur dan ini akan
menjadi tantangan yang akan dihadapi
oleh Negara yang mereka perjuangkan untuk merdeka. Para pendiri negara ini
tidak menginginkan negara yang sudah mereka perjuangkan dengan berbagai
pengorbanan pada akhirnya harus terpecah belah dan bubar dikarenakan adanya
keanekaraman dalam masyarakat Indonesia. Dengan kedasaran tersebutlah maka para
pendiri negara ini mengantisipasi dan berusaha untuk menjaga persatua dan
kesatuan Negara Republik Indonesia ini dengan membuat Dasar Negara yaitu
Pancasila sebagai ideology negara Indonesia sebagai pondasi dan pegangan hidup
negara Indonesia dan memasukan persatuan Indonesia dalam sila ke tiga sebagai
manifestasi dari keragaman negara Indonesia.
Selain dengan membentuk
ideology Pancasila sebagai alat pemersatu Negara. Para pendiri negara ini juga
menciptakan sebuah semboyan yang dapat mempersatukan negara ini yang bisa
diingat dan mudah untuk diingat yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya adalah
Berbeda-Beda Tapi Tetap Satu Jua. Semboyan Bhineka Tunggal Ika ini adalah
harapan dari para pendiri negara ini untuk mempersatukan keanekaragaman yang
ada di negara Indonesia sehingga terjalin kehidupan yang harmonis dan salaing
menghargai dalam kehidupan masyarakat. dengan adanya Bhineka Tunggal Ika ini
masyarakat Indonesia yang berasalh dari berbagai suku, ras, agama dan budaya
akan selalu diingatkan bahwa perbedaan tersebut merupakan anugerah dari tuhan
yang maha esa sesuai dengan apa yang sudah diamatkan dalam pembukaan UUD 1945
pada alinea ke-3 yang berbunyi “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan
dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”. Berdasarkan
amanat dalam pembukaan UUD 1945 ini dapat kita lihat bahwa terbentuknya negara
Kesatuan Republik Indonesia ini adalah merupakan rahmat dan anugrah dari Tuhan
Yang Maha Esa melalui perjuangan rakyat Indonesia dengan berbagai latar
bekalang suku, ras, agama dan budaya.
Sebagai negara yang
Multikultural, Indonesia sering dihadapkan dengan konflik horizontal yang
terjadi dimasyarakat yang disebabkan oleh perbedaan-perbedaan agama, suku
bangsa, ras dan budaya tentu ini tidak seharusnya terjadi karena bagi Indonesia
perbedaan tersebut adalah anugerah sebagai bentuk keanekaragaman dan sebagai
asset yang berharga bagi negara. Akan tetapi konflik horizontal ini tidak bisa
di pungkiri pasti akan terjadi dan akan menjadi tantangan dalam sebuah negara
yang multikultur. Tugas kita sebagai rakyat Indonesia adalah menjaga dan
meminimalisir terjadinya konflik yang di sebabkan oleh keanegaraman yang ada di
negara kita yang tercinta ini. Sebagai
semboyan negara Indonesia dan sebagai alat pemersatu negara Bhineka Tunggal Ika
ini tentu bisa dijadikan sebagai solusi terhadap permasalahan dan konflik
horizontal yang terjadi dalam masyarakat Indonesia yang di timbulkan karena
perbedaan warna kulit, suku bangsa, ras, agama, budaya, bahasa, kedaerahan dan
perbedaan-perbedaan yang lainnya yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat
Indonesia selama ini. Perlu adanya penanaman dan penguatan sikap ke-Bhinekaan
dalam masyarakat sejak usia dini agar konsep Bhineka Tunggal Ika ini dapat
selalu hidup dan menjadi pegangan dalam kehidupan masyarakat bukan hanya
sekedar hafalan saja melainkan selalu mengimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga terjalin kehidupan yang harmonis dan saling menghargai dan
saling menerima perbedaan sebagai bentuk keanekaragaman dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Oleh
Muhamad Gian Ikhsan, M.Pd
Artikel Lain :
Abdallah Maulana
ReplyDeleteX TP 1
Hari Iskandar
ReplyDeletex TP1
Adtya Dwi Permana
ReplyDeleteX TP 1
Muhammad Rachmat fauzhi
ReplyDeleteX TP 1
Diaz Fahrezi X Tp 1
ReplyDeleteAsep irwan
ReplyDeleteXTP1
Dicky Aditya
ReplyDeleteX Tp 1
Ade Yusuf
ReplyDeleteX Tp 1
Deden Muhammad Irsal
ReplyDeleteX TP 1
Fingki Dwi Anggara
ReplyDeleteX TP 1
Aldi faizal
ReplyDeleteXTP1
Ilham satria
ReplyDeleteXtkr 3
Nama :Sahrul Ihzan
ReplyDeleteKelas : X TKR 2
Nama:Hadi fadilah
ReplyDeleteKlas:Tkr 4
Nama:Hadi fadilah
ReplyDeleteKelas:X tkr 4
Nama:Refaldi
ReplyDeleteKelas:X tkr 4
Ra mustika putri kreysia X TKR 1
ReplyDeleteRa mustika putri kreysia X TKR 1
ReplyDeleteTejar febriansyah x tkr 4
ReplyDelete