SENI TRADISI

 SENI TRADISI

Muhamad Gian Ikhsan, M.Pd


        Seni tradisi adalah seni yang menjadi bagian hidup masyarakat suatu suku bangsa tertentu. Pada awalnya seni tradisi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari acara atau upacara ritual, baik di lingkungan istana maupun di kalangan masyarakat awam.

        pada suatu saat dapat saja seni tradisi musnah, lenyap ditelan zamantidak lagi ditampilkan, disebabkan keengganan dan ketidakmauan masyarakat untuk melestarikan maupun mengikuti tradisi tersebut.

        Seiring dengan perkembangan zaman yang mana kemajuan dibiddang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berimbas pada meningkatnya taraf hidup masyarakat, tingkat kemakmuran yang semakin tinggi dengan adanya efek kompetisi diberbagai bidang menuntut adanya efisiensi, kepraktisan dalma segala hal, serba instans, praktis, dari sinilah bermula semakin memudarnya seni tradisi yang semakin kurang diminati masyarakat. Diperlukan kearifan dari para pemangku kepentinga dibidang seni tradisi untuk menyiasati perubahan tersebut dan rasa memiliki serta kepedulian masyarakat sehingga seni tradisi tetap diminati masyarakat, dan menjadi kebanggan masyarakat. Seni rupa tradisi dikelompokan menjadi karya seni rupa dua dimensi, karya seni rupa tiga dimensi dan karya snei kriya tradisi.

1. Karya Seni Kriya Tradisi

        Seni kriya adalah cabang dari seni rupa yang proses pembuatannya sangat memerlukan keahlian yang tinggi (Craftsmanship), sehingga seniman hampir tidak dapat menyisihkan perhatiannya untuk berekspresi. Seni kriya termasuk seni rupa terapan (Applied art/useful art) yang lebih mengedepankan aspek nilai guna dan keindahan/estetika bagi kehidupan manusia. Aspek kegunaan atau fungsi menyangkut nilai praktis dan produk kriya, sehingga proses pembuatannya memerlukan pertimbangan seperti kenyamanan, keluwesan keindahan, dan keamanan.

        Kekayaan beragam hasil seni tradisi di Indonesia sudah sepatutnya untuk dijaga, dilestarikan, dikembangkan dan dijadikan sumber kebudayaan nasional. Hasil karya seni kriya antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Wayang Kulit
  2. Tenunan Tradisi
2. Karya Seni Rupa Dua Dimensi Tradisi

        Selain adanya pengaruh seni lukis dari barat sesungguhnya di Indonesia telah memiliki karya seni lukis tradisi yang telah hidup, tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat. 
        Sebagai contoh dari seni lukis wayang Kamasan, tumbuh dan berkembang di daerah Kamasan, Klungkung, Bali. Seni lukis kaca tumbuh dan berkembang didaerah Cirebon, Jawa Barat. Wayang Beber tumbuh dan berkembang di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
        Karya seni lukis tradisi umumnya memiliki dan mengikuti aturan baku (pakem), baik keteknikan maupun temanya. adanya pengaruh dari para pelukis Eropa, seperti Walter Spies, Rudolf Bonnet dan lainnya yang begitu mencintai seni budaya bali dan menetap disana, memunculkan gaya seni lukis Bali yang baru, yaitu gaya lukis Ubud.

3. Karya seni Rupa Tiga dimensi Tradisi

        Karya seni rupa tiga dimensi (tri matra) di Indonesia merupakan salah satu peninggalan karya seni rupa tradisi yang sudah dibuat oleh bangsa Indonesia jauh sebelum adanya pengaruh karya seni rupa dari barat ( Eropa). Contoh karya seni rupa tiga dimensi adalah bangunan arsitektural seperti candi, patung, tempat peribadatan (mesjid, pura, wihara), rumah adat, gapura, istana raja, dan batu nisan. Bangunan candi dipengaruhi oleh agama Budha dan Hindu. Patung ada yang dipengaruhi oleh agama Budha dan Hindu, tetapi ada juga patung yang masih dipengaruhi oleh kepercayaan animisme dan dinamisme. Begitu juga dengan bentuk arsitektural rumah adat juga dipengaruhi oleh unsur-unsur kepercayaan masyarakat setempat. Gapura atau pintu gerbang ada yang dipengaruhi oleh unsur agama Hindu dan Budha. Istana raja dan batu nisan dipengaruhi oleh unsur Hindu, Budha dan Islam.

Comments

Popular posts from this blog

MEDIA, BAHAN DAN TEKNIK SENI RUPA DUA DIMENSI

Integritas Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Perencanaan Pameran